Daftar Blog Saya

Minggu, 01 April 2012

Tugas SIM


1.  Suatu perusahaan konsultan telah diprediksi bahwa  video dan web conference akan membuat perjalanan bisnis punah. Apakah Anda setuju? Mengapa atau mengapa tidak?
saya kurang setuju,karena videoconference merupakan sistem komunikasi audio dan video yang berjalan melalui jaringan digital dan mampu menghubungkan lebih dari dua titik untuk dapat saling berkomunikasi satu sama lain secara interaktif,sehingga memungkinkan untuk melakukan pertemuan secara lebih cepat dan mudah, lebih mudah untuk bertemu dengan mitra, pemasok, anak perusahaan,dan rekan dari dalam kantor atau di seluruh dunia secara lebih sering, yang pada kebanyakan kasus tidak bisa dilakukan secara wajar melalui perjalanan. Sehinnga dapat dikatakan bahwa videoconference dapat membantu mengembangkan proses kegiatan bisnis secara lebih cepat dan mudah.

2.      Apa perbedan antara videoconference dengan telepresence?
Secara konseptual sistem videoconference berfungsi menyediakan komunikasi interaktif audio video dua arah antara dua atau lebih endpoin. Endpoint adalah perangkat komunikasi pada sisi pengguna yang berfungsi menghasilkan data informasi dan mengirimkannya ke sisi lawan komunikasi. Sistem Telepresence dan Sistem Videoconference pada hakekatnya memiliki kesamaan fungsi dasar yaitu sebagai alat komunikasi audio video. Namun Konsep yang dikembangkan dalam sistem telepresence lebih terfokus bagaimana meningkatkan pengalaman para pengguna layanan sistem untuk melakukan kegiatan videoconference. Konsep yang dibangun adalah bagaimana menciptakan sebuah sistem komunikasi interaktif video audio dalam sebuah ruangan virtual namun dengan menghadirkan sebuah suasana pertemuan seperti seolah – olah bertemu secara langsung dalam satu ruangan yang sama.

3.  Apa saja cara videoconference memberikan nilai kepada bisnis? Apakah menurut Anda itu manajemen cerdas? Jelaskan jawaban Anda.
Videoconference dapat membantu seorang pebisnis untuk bertemu dengan partner bisnisnya secara lebih cepat dan mudah. Dengan fasilitas audio visual secara real time membuat komunikasi terasa nyata, sehingga seseorang seakan-akan berhadapan langsung dengan orang lain meskipun berada di kota/negara lain. Dengan menggunakan videoconference meningkatkan produktifitas karena kemampuannya untuk berbagi dokumen, ide atau gambar dengan mudah,menghemat biaya,menghemat waktu.
4. 
  Jika Anda memimpin sebuah usaha kecil,akankan Anda memilih untuk menggunakan videoconference? Faktor apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam mengambi keputusan?
Dalam menjalankan sebuah bisnis,menggunakan videoconference sangat bermanfaat sekali karena mekanisme penerapan dalam hal penggunaanya cukup sederhana, dikarenakan dari segi user tidak perlu menambahkan package yang kompleks, hanya membutuhkan web browser sebagai media conference tersebut. Namun jika saya memimpin sebuah usaha kecil,mungkin saya tidak menggunakan videoconference dalam usaha saya,karena menurut saya dalam sebuah usaha kecil tingkat pemasarannya reatif cukup sederhana dan tidak membutuhkan kegiatan yang cukup komplek. Videoconference sangat berguna bagi sebuah perusahaan besar,untuk dapat berkomunikasi dengan rekan bisnis maupun orang lain secara lebih cepat dan mudah,meskipun dari luar kota ataupun negara lain.

Minggu, 04 Maret 2012

perilaku karyawan


11.4  PERILAKU KARYAWAN
Perilaku adalah tingkah laku yang terdiri atas tingkah laku yang tidak dapat dari luar, misalnya keinginan untuk pindah (intent to leave) dan ada yang dengan jelas dilihat dari luar, misalnya perputaran tenaga kerja dan ketidakhadiran.                               
                Dari teori dapat diketahui bahwa ketidakpuasan atau kepuasan yang rendah akan meningkatkan perputaran tenaga kerja dan ketidakhadiran. Konsep-konsep ini paling sering digunakan untuk memahami semangat kerja karyawan (Talacchi, 1960). Berikut diuraikan cara pengukurannya.
1.  Perputaran Tenaga Kerja
                Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perputaran tenaga kerja sudah pernah dbahas dalam bab sebelumnya dimana datanya dapat diperoleh dari bagian personalia, namun karena untuk memperoleh data dari masing-masing karyawan yang dijadikan responden dalam penelitian pada umumnya sukar untuk diperoleh, maka untuk itu digunakan konsep perilaku yang tidak langsung dapat dilihat yaitu keinginan untuk pindah (intent to leave).
2.  Keinginan untuk Pindah
                Keinginan untuk pindah dapat diukur dengan mengembangkan pertanyaan yang dikemukakan oleh Hom and Griffeth, 1991; 1995; Motowildo, 1983, yaitu sebagai berikut.
·         I have been thingking about quitting the present job.
·         I have been evaluating the cost of quitting my job.
·         I intent to quit
·         I will quit my job uin the next six months.
3.  Ketidakhadiran
                Dari urain sebelumnya dapat diketahui bahwa ketidakhadiran adalah kegagalan untuk hadir ditempat kerja pada hari kerja. Faktor-faktor penyebab perilaku ini banyak diteliti karena dapat mempengaruhi prestasi kerja.
4.  Hubngan Ketidakhadiran dengan Kepuasan Kerja
Penelitian tentang hubungan ketidakpuasan dengan ketidakhadiran adalah rumit. Pandangan tradisional mengemukakan bahwa ketidakhadiran disebabkan oleh ketidakpuasan (Porter and Steers, 1973), namun kemudian para peneliti mengemukakan bahwa ketidakhadiran yang menyebabkan ketidakpuasan kerja (Goodman and Atkin, 1984; Rhodes and Steers, 1990). Sehingga akhirnya ada pula yang mengemukakan bahwa hubungannya timbal balik (Clegg, 1983) dimana ia berpendapat bahwa dengan menggunakan beberapa pengujian yang berkelanjutan (few longitudinal test) ditemukan bahwa ketidakhadiran lebih sering mempengaruhi ketidakpuasan dan tidak sebaliknya.
5.  Hubungan Ketidakhadiran dengan Prestasi Kerja
                Selain dengan kepuasan kerja, ketidakhadiran juga mempunyai hubungan yang negatif dengan prestasi kerja. Bycio (1992) mengemukakan bahwa ketidakhadiran dapat mengakibatkan rendahnya kinerja.
6.  Hubungan Ketidakhadiran dengan Gaya Kepemimpinan
                John dan Nicholson (1982) mengemukakan bahwa ketidakhadiran dapat mempengaruhi gaya kepemimpinan terhadap ketidakhadiran itu. Para pemimpin akan memberikan sanksi pada karyawan yang jarang masuk dan akan mengurangi pemberian penghargaan kepada mereka.
7.  Pengaruh Karakteristik Individu dan Kerumitan Pekerjaan Terhadap Hubungan Kepuasan Kerja dengan Ketidakhadiran, Prestasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan.
                Hubungan antara kepuasan kerja dengan ketidakhadiran pada umumnya dapat dipengaruhi oleh karakteristik individu, misalnya usia dan masa kerja (Nicholson, 1977), kerumitan pekerjaan (House dan Mitchell, 1974), dan gaya kepemimpinan (Clegg, 1983). Gaya kepemimpinan yang mendukung (supportive leadership) dapat menurunkan ketidakhadiran bagi pekerjaan yang sederhana dibandingkan dengan yang rumit.
8.  Alat ukur yang Digunakan
                Terlepas dari apakah sebagai penyebab atau sebagai akibat, ketidakhadiran, sebagaimana halnya dengan keinginan untuk pindah, konsep ini juga perlu diukur dengan sejumlah pertanyaan jika data ketidakhadiran dari masing-masing responden sulit untuk diperoleh.
                Hammer dan Landau, 1982; Harisson dan Hulin, 1989 mengukur ketidakhadiran dengan menggunakan tiga macam data, yaitu:
1)      Waktu yang hilang (jumlah jam ketidakhadiran yang tidak dicatat)
2)      Frekuensi (jumlah waktu ketidakhadiran yang tidak tercatat)
3)      Ketidakhadiran yang tercatat (jumlah ketidakhadiran), data yang dipakai adalah data selama 12 bulan.